Jumat, 21 Juli 2017

Perubahan Budaya Pertanian Di Indonesia (Studi Kasus)

1

BAB I
PENDAHULUAN
    1.1  Latar Belakang Masalah
Dengan berkembang pesat nya ilmu pengetahuan dan juga teknologi di indonesia,belakangan ini terdapat salah satu sektor di indonesia yang mengalami perubahan yaitu bidang pertanian, memang tidak bisa dipungkiri bahwasanya bidang pertanian juga mengalami perubahan budaya di indonesia dikarenakan terkena dampak atau pengaruh dari teknologi itu sendiri.
     
Pengaruh teknologi dapat merubah budaya pertanian di indonesia sehingga dalam bidang pertanian dapat memberikan dampak positif seperti pekerjaan pada bidang pertanian menjadi lebih cepat dan juga optimal, perubahan budaya yang terjadi ini khususnya bidang pertanian menandakan bahwa bangsa indonesia telah mengalami suatu perubahan dalam proses berfikir, hal itu tentunya sangat memberikan keuntungan kepada sektor pertanian di indonesia.
          
      Hubungan antara budaya dan pertanian tentu sangatlah erat hubunganya sehingga    antara satu dengan yang lainya tidak dapat dipisahkan



      1.2  Ruang Lingkup
Dalam penulisan makalah ini penulis membatasi pada hal-hal berikut ini :
   1. Membahas pengertian pertanian dan budaya pertanian di indonesia.
   2. Sejarah pertanian di indonesia.
   3. Perubahan budaya pertanian pada bidang teknologi di Indonesia.


1.3 Rumusan Masalah
        Dalam penulisan makalah ini penulis mempunyai rumusan masalah sebagai berikut :
1.     Apa itu pertanian ?.
2.     Apa itu budaya pertanian ?.
3.     Sejarah pertanian di indonesia ?.
4.     Perubahan budaya pertanian pada bidang teknologi di indonesia ?.
5.     Studi kasus mengenai perubahan budaya pertanian pada bidang teknologi di indonesia.

  1.4 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulis membuat makalah ini adalah :
1.     Untuk memenuhi tugas ilmu budaya dasar yang diberikan oleh dosen saya yaitu Bpk. Edi Fakhri, SS., M.Sos.
2.     Agar para pembaca dapat mengetahui betapa pentingnya sektor pertanian di indonesia
3.     Agar para pembaca dapat mengetahui pertanian dan juga perubahan yang diakibatkan oleh budaya pada sektor pertanian.
4.     Agar para pembaca mengetahui teknologi pertanian yang dipakai di indonesia saat ini.
 



BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Apa Itu Pertanian
          Menurut Wikipedia Pertanian adalah kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan oleh manusia untuk menghasilkan bahan pangan guna perkembangan atau kelangsungan hidup suatu bangsa, dikarenakan apabila suatu bangsa tidak mempunyai sektor pertanian maka bangsa tersebut tidak memiliki sumber daya hayati untuk bangsa nya, Dalam arti luas pengertian pertanian adalah semua kegiatan yang  melibatkan pemanfaatan makhluk hidup sedangkan pengertian pertanian secara sempit adalah kegiatan pembudidayaan.


2.2 Apa itu Budaya Pertanian
          Budaya merupakan suatu cara hidup yang berkembang, turun-temurun dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang, jadi dapat disimpulkan bahwa budaya pertanian adalah suatu cara hidup yang telah berkembang secara turun- temurun dan sudah menjadi kebiasaan suatu kelompok khusus nya kebiasaan dalam bidang pertanian, dikarenakan bangsa indonesia merupakan negara agraris yang pada hakikatnya sebagian besar penduduknya memiliki mata pencaharian di bidang pertanian atau cocok tanam sehingga dari kebiasaan bercocok tanam itulah terbentuk suatu budaya yaitu buadaya pertanian.



2.3 Sejarah Pertanian Di Indonesia
          Sejarah pertanian merupakan bagian dari sejarah kebudayaan manusia, pertanian muncul ketika suatu bangsa mampu menyediakan ketersediaan bahan pangan yang ada di alam untuk dirinya sendiri,sebagai bagian dari kebudayaan manusia pertanian telah membawa revolusi yang besar dalam kehidupan manusia sebelum revolusi industri,sehingga dapat dikatakan revolusi pertanian merupakan revolusi pertama yang dialami oleh manusia.
          Usaha tani merupakan bagian inti dari pertanian dikarenakan menyangkut sekumpulan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus sehingga timbullah budaya tani di indonesia,berdasarkan data statistik yang ada saat ini sekitar 75% penduduk Indonesia tinggal diwilayah pedesaan. Lebih dari 54% diantaranya menggantungkan hidup dari sektor pertanian ini bearati indonesia dapat dikatakan sebagai negara agraris dikarenakan sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani dan itu sudah menjadi budaya yang akan terus tumbuh,melekat dan diwariskan secara turun temurun kepada generasi generasi penerus bangsa.
          Pada masa Majapahit, pertanian mendapat perhatian yang cukup besar dari raja dan penguasa. Agar petani dapat bekerja dengan tenang dan baik, raja memberi perlindungan berupa penetapan tanah pertanian (Negarakertagama pupuh 88.3, Th. Pigeaud, vol III:103-104). Selain itu pemilik tanah diatur dalam suatu undang-undang. Bendungan-bendungan (dawuhan) untuk mengairi sawah dibangun atas perintah bhatara Matahun. Semua usaha dalam bidang pertanian tujuannya untuk menyejahterakan rakyat Majapahit.
Adanya kenyataan ini, dapat dikatakan bahwa pertanian memgang peranan penting dalam perekonomian masyarakat Jawa Kuno di Indonesia . Hasil pertanian padi dipakai untuk memenuhi kebutuhan sendiri dan juga diperdagangkan guna kelangsungan hidup masyarakat.
          Indonesia merupakan negeri yang cocok serta mendukung berjalanya sektor pertanian dikarenakan Iklim yang teratur, curah hujan, aliran sungai serta kondisi tanah yang subur, merupakan faktor-faktor pendukung pertanian di Indonesia. Selain itu Indonesia juga dikenal sebagai negara Agraris dikarenakan keadaan geografis yang baik maka sejak zaman dahulu mata pencaharian utama bangsa Indonesia adalah bercocok tanam.
Diperkirakan pada awalnya cara bercocok tanam yang dilakukan masih sangat sederhana dengan jenis tanaman antara lain berupa umbi-umbian. Mereka masih mempraktekkan sistem pertanian dengan cara membuka hutan untuk perladangan. Hutan yang akan dijadikan tanah pertanian dibakar terlebih dahulu lalu dibersihkan. Setelah itu barulah mereka menanam tumbuh-tumbuhan berupa umbi-umbian (R.P. Soejono, 1984:156).
Sesudah musim panen dilewati, tanah bekas pertanian yang lama ditinggalkan. Mereka mencari tanah baru untuk dipakai sebagai tempat pertanian baru. Hal ini dilakukan karena tanah yang lama dianggap sudah tidak dapat dipakai untuk lahan pertanian dalam jangka waktu cepat (R.P. Soejono, 1984:158 ).
Ternyata lahan prtanian yang tersedia semakin terbatas, sehingga cara bercocok tanam dengan cara berpindah-pindah tempat tidak dapat dipertahankan lagi. Mereka mulai mengubah sistem bercocok tanam dari membuka hutan beralih ke cara pengolahan tanah secara permanen. Dengan cara baru ini dikenal jenis tanaman baru, yaitu padi. Dan mereka mulai membudayakannya. Mulai saat itulah pertanian padi muncul (Bambang Widyantoro, 1989:2).
Pada masa klasik, kegiatan pertanian mengalami perkembangan yang pesat, perubahan tanah sudah mulai dikenal. Bukti-bukti ini dapat diketahui dengan adanya usaha pengairan/irigrasi yang teratur seperti disebutkan dalam Prasasti Tugu yang dikeluarkan oleh Raja Purnawarman. Isi dari prasasti tersebut adalah tentang penggalian sebuah sungai untuk saluran yang disebut Gomati, sepanjang 12 km dan dikerjakan selama 21 hari. Saluran ini kemungkinan sekali dipakai sebagai irigasi atau bendungan pengendalian banjir yang selalu melanda pantai utara Jawa Barat. Kemungkinan lain dipakai sebagai pelayaran sungai. (Edhie Wuryantoro, 1977:59).
Di dalam prasasti Harinjing/726 Caka (van Stein Callenfels, 1954:115-130), disebutkan tentang pengaturan air dari sungai Harinjing untuk keperluan pertanian. Raja Mpu Sendok telah memerintahkan membuat bendungan untuk mengairi daerah Kapulungan, Wuatan Wulas, Wuatan Wamya (Brandes, 1913:82-83). Pada masa Airlangga, pertanian mengalami kemajuan pesat karena Airlangga telah berusaha mengendalikan sungai Brantas yang telah memusnahkan lahan sekitarnya (Brandes, 1913:134-135).


2.4 Perubahan Budaya Pertanian Pada Bidang Teknologi Di Indonesia
          Perubahan budaya dalam bidang pertanian itu dapat berupa peralatan pertanian, perubahan rotasi tanaman, dan perubahan sistem pengairan. Usaha ini ada yang cepat dan lambat. Usaha yang cepat inilah disebut revolusi, yaitu perubahan secara cepat menyangkut masalah pembaruan teknologi pertanian dan peningkatan produksi pertanian, baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Modernisasi di bidang pertanian di Indonesia di tandai dengan perubahan yang mendasar pada pola-pola pertanian, dari cara-cara tradisional menjadi cara-cara yang lebih maju.
            Perubahan –perubahan budaya yang terjadi dalam bidang pertanian antara lain pengelolahan tanah, penggunaan bibit unggul, penggunaan pupuk, pengunaan sarana-sarana produksi pertanian, dan pengaturan waktu panen.

          Dulu, petani hanya menggunakan cangkul, serta memanfaatkan tenaga hewan seperti kerbau untuk mengelola sawah dan ladang mereka.Tetapi sekarang, pekerjaan para petani menjadi terbantu dengan adanya alat-alat pertanian yang canggih.


2.5  Studi Kasus Mengenai Perubahan Budaya Pertanian Pada Bidang Teknologi Di Indonesia
     2.5.1 Identifikasi Kasus
Identifikasi kasus adalah suatu usaha untuk mencari, menetapkan dan mendapatkan apa saja perubahan budaya yang terjadi pada sektor pertanian,pada langkah ini penulis berusaha mencari sejauh manakah perubahan budaya pada sektor pertanian di Indonesia.
    Dalam permasalahan ini penulis memilih untuk membahas perubahan budaya pada sektor pertanian khususnya peralihan dari budaya tani tradisional menjadi budaya tani modern dikarenakan penulis mengamati kasus tersebut pasti ada perubahan pada sektor pertanian.


          2.5.2 Gambaran Umum Kasus
                 Pada zaman dahulu kegiatan bercocok tanam tentu banyak menggunakan alat – alat untuk mengolah tanah ataupun hasil pertanian. Alat – alat untuk bercocok tanam tersebut sudah dikenal sejak ratusan tahun yang lalu dan dari masa ke masa tentunya banyak mengalami berbagai macam perkembangan. Dalam proses pengolahan lahan mulanya menggunakan cangkul yang bertujuan untuk membalik lapisan tanah yang subur, akan tetapi lama kelamaan cangkul dirasa kurang efektif, karena dengan menggunakan cangkul tenaga yang dikeluarkan tidak sebanding dengan luas tanah yang akan diolah, karena dalam hal ini manusia mempunyai peranan yang dominan didalam menggerakan alat dimaksud, sehingga produktifitas kinerja tegantung kepada kekuatan atau tenaga manusia itu sendiri, selain itu juga membutuhkan waktu yang cukup lama jika lahan yang akan ditanami cukup luas.
            Kemudian para petani menemukan cara yang lebih efektif dalam mengolah tanah dengan menggunakan bajak sawah yang ditarik binatang, seperti kerbau, sapi ataupun kuda . Secara fisik kondisi tanah hasil pekerjaan bajak dengan kerbau (angleran) teksturnya lebih halus, hal itu dikarenakan pijakan terhadap tanah lebih intensif, serta kaya akan pupuk organik yang berasal dari kotoran kerbau. Dengan menggunakan bajak, para petani dapat mempersingkat waktu dalam mengolah tanah agar secepatnya bisa segera ditanami.
            Namun dalam prosesnya, penggunaan bajak dalam kegiatan bercocok tanam juga menemui kendala. Karena bajak ditarik hewan, kendala yang dihadapi utamanya menyangkut hewan tersebut, kendala yang dialami ialah dalam hal pemeliharaan hewan tersebut, seperti kandang dan makanan hewan tersebut, selain itu tidak semua petani memiliki hewan ternak karena hewan – hewan tersebut dirasa cukup mahal bagi petani yang memiliki lahan pertanian yang tidak seberapa luas.


        2.5.3 Diagnosa Kasus
          Diagnosa merupakan dugaan terhadap kesulitan yang dihadapi oleh klient.Diagnosa ini merupakan tahap penemuan konsistensi dan pola-pola yang menuju pada pembuatan ringkasan masalah-masalah dan penyebab-penyebabnya secara tepat serta ciri-ciri yang paling penting
          Tujuan diadakanya Diagnosis Kasus adalah :
Mengetahui kesulitan-kesulitan yang dialami oleh klien dan mengetahui jenis kesulitan klien.
          Dari hasil identifikasi yang dilakukan, dapat ditarik kesimpulan Diagnosa terhadap kesulitan pak petani adalah sebagai berikut :
1   1.     Faktor penyebab proses pengolahan tanah yang kurang efektif
a.     Memakai cangkul
b.     Memakai tenaga kerbau
2.Jenis Kesulitan
          Selaras dengan penyebab lamanya proses pengolahan tanah sehingga berdampak pada tertundanya waktu panen, maka jenis kesulitan yang dihadapi klien yaitu :
a.     Tenaga yang dikeluarkan cukup besar apabila menggunakan cangkul
b.     Luas lahan yang cukup luas
c.      Pemeliharaan hewan
d.     Tidak semua petani mempunyai hewan ternak


2.5.4 Solusi Untuk Penyelesaian Kasus
          Seiring dengan kemajuanya teknologi tentunya membawa dampak pada budaya pertanian di indonesia, solusi untuk menyelesaikan kasus dari hasil diagnosa diatas adalah dengan ditemukanya teknologi-teknologi yang dapat membantu menyelesaikan pekerjaan tradisional yang cenderung lama dengan penemuan teknologi modern yang memudahkan pekerjaan sehingga pekerjaan di bidang pertanian menjadi lebih cepat dan efisien, penemuan tersebut diantaranya :

Mesin Pengolah Tanah

   Penggunaan alat pengolahan lahan yang menggunakan kekuatan tenaga mesin ( traktor ) dipandang lebih produktif serta efisien, karena dalam penggunaannya manusia yang mengendalikan alat tersebut. Sehingga tanah akan lebih cepat diolah dan ditanami.

Mesin Penanam Padi
      
Mesin ini digunakan untuk menanam padi setelah tanah diolah dengan mesin sehingga menanam padi menjadi lebih cepat dan efisien


Mesin Pemanen Padi
Mesin ini digunakan apabila masa panen sudah tiba sehingga panen menjadi lebih cepat dan efisien
 
 Nah itulah beberapa contoh perkembangan teknologi pertanian yang secara tidak langsung membawa perubahan terhadap budaya pertanian di indonesia.


BAB III
PENUTUP
3.1Kesimpulan
Perkembangan teknologi dewasa ini memang tidap dapat dipungkiri,perkembangan teknologi telah membawa perubahan terutama pada bidang pertanian sehingga membawa masyarakat indonesia mengalami perubahan budaya yaitu dari budaya tani tradisional menjadii budaya tani modern
3.2 Saran
          Saran disini penulis berharap agar masyarakat indonesia memanfaatkan teknologi di bidang pertanian dengan sebaik-baiknya agar kinerja pada sektor pertanian menjadi lebih efisien dan cepat.
  




DAFTAR PUSTAKA
Dan Pemikiran Sendiri