Senin, 01 April 2019

Tugas Softskill 2 ( Pengantar Teknologi Game #)

0


Arsitektur Game Engine


Mesin game(Game Engine) adalah "bagian dari perangkat lunak yang dirancang untuk pembuatan dan pengembangan video game". Mesin ini menggunakan sejumlah komponen dan / atau alat yang dapat (kembali) digunakan untuk menghemat pengembangan game.

Fungsionalitas inti yang biasanya disediakan oleh mesin game adalah :

      rendering engine (2D/ 3D)
      scene graph
      collision detection (and response)
      physics engine
      scripting
      animation
      artificial intelligence
      sound
      networking
      streaming
      memory management
      threading

Arsitektur pada game dan struktur permainan mirip dengan perangkat lunak. Tetapi memang memiliki beberapa komponen tambahan yang membuatnya berbeda dari perangkat lunak. Setiap game memiliki komponen berikut:

• Mesin Grafik
• Mesin Suara / Audio
• Mesin Rendering & Vision-Input
• Perangkat I / O (seperti, Mouse, keyboard, speaker, monitor dll)
• File DLL dan Driver / API Perangkat

Semua komponen yang disebutkan di atas bergabung bersama-sama untuk membuat permainan bisa dimainkan sepenuhnya, dengan penjelasan sebagai berikut :

a. Mesin Grafik

Mesin grafis adalah perangkat lunak yang terkait dengan program aplikasi membantu menggambar grafik pada perangkat tampilan komputer.
Kata mesin di bidang komputer mengacu pada perangkat lunak yang membantu melakukan beberapa jenis pemrosesan pada program tertentu, seperti mesin text-to-speech, mesin database, mesin tata letak dan mesin grafis. Mesin grafis membantu membuat grafik permainan lebih baik dengan meningkatkan resolusi dan meningkatkan jumlah piksel per satuan luas. Mesin ini juga membuat adegan gim menjadi lebih jernih dan berjalan mulus.


b. Mesin Suara / Audio

Mesin audio / suara adalah komponen yang terdiri dari algoritma untuk menangani program suara dan built-in yang ditulis untuk menangani efek suara yang tertanam dalam permainan. Ini memiliki kemampuan untuk melakukan perhitungan menggunakan CPU, atau pada ASIC khusus (Application Specific Integrated Circuit),dan API Abstraksi, seperti Open-AL, Audio SDL, X-Audio 2, Audio Web, dll, yang dapat tersedia dalam engine ini.


c. Mesin Rendering dan Vision-Input

Mesin rendering bersama dengan sistem input visi menghasilkan grafik animasi 3D, menggunakan teknik yang berbeda, seperti rasterisasi dan penelusuran sinar. Diprogram dan dikompilasi untuk dieksekusi pada CPU atau GPU apa pun secara langsung, mayoritas mesin rendering dikembangkan berdasarkan satu atau lebih API rendering seperti Direct3D dan / atau OpenGL yang menawarkan lapisan abstraksi perangkat lunak untuk Graphics Processing Unit (GPU).
Pustaka tingkat rendah seperti DirectX atau OpenGL secara populer dimasukkan dalam permainan karena mereka menyediakan akses perangkat keras-independen ke perangkat keras komputer yang berbeda. Perangkat perangkat keras ini dapat berupa perangkat input seperti mouse, keyboard, dan joystick; perangkat jaringan seperti NIC dan juga kartu suara.

d. Perangkat I / O

Perangkat yang digunakan untuk memasukkan data dan program di komputer dikenal sebagai Perangkat Input. Perangkat input dapat membaca data dan mengubahnya menjadi bentuk yang dapat digunakan komputer. Output Devices dapat menghasilkan produk jadi dari pemrosesan mesin menjadi bentuk yang dapat digunakan / dibaca oleh manusia. Untuk sebuah game, harus ada interaksi yang kuat antara pengguna dan game yang dimainkannya. Jadi untuk ini, perangkat periferal seperti mouse, keyboard, joystick, dan monitor memainkan peran utama untuk menjadikan game ini interaktif.


e. File DLL dan Driver / API Perangkat

File DLL (Dynamic Link Library), adalah jenis file yang mencakup instruksi yang ditulis dalam bentuk program yang dapat dipanggil atau digunakan oleh program lain untuk melakukan tugas tertentu. Dengan cara ini, berbagai program dapat berbagi kemampuan dan karakteristik yang telah diprogram ke dalam satu file.
File tingkat sistem ini memainkan peran pendukung untuk membangun arsitektur gim dan membantu membuatnya berkinerja baik. API perangkat dapat didefinisikan sebagai API (Application Programming Interface) yang memungkinkan pengembang untuk membuat aplikasi apa pun yang pada akhirnya dapat berinteraksi dengan perangkat perangkat keras yang terpasang atau diinstal dengan sistem. API perangkat biasanya menyediakan pengguna akhir untuk menggunakan perangkat keras yang terpasang atau terkait untuk berinteraksi dengan sistem. Sebagian besar game (populer) membutuhkan driver perangkat dan API ini untuk membuat game berfungsi dengan semua komponennya berjalan dengan sukses.
Kelima komponen ini membuat arsitektur permainan baik secara internal maupun eksternal.




Interaksi Fisik dalam Teknologi Game

Interaksi fisik dalam teknologi game merupakan sistem imersif baru dalam videogaming yang memanfaatkan aktivitas fisik player selain menggerakkan jari-jemari dan tangan di keyboard dan mouse. Video game yang memanfaatkan tenaga fisik dalam fitur multiplayer memfasilitasi interaksi fisik dan sosial dalam videogaming.

Fasilitas interaksi fisik dalam videogaming yang paling terkenal adalah VR Headset. Perangkat ini seringkali digunakan untuk memainkan video game yang memanfaatkan sistem pengenalan gerakan (gesture recognition) untuk mendeteksi gerakan kepala, sedangkan untuk gerakan di tangan digunakan VR Impulse Stick yang merupakan perangkat joystick dengan tombol-tombol dan sistem pengenalan gerakan yang sama dengan cara digenggam oleh player di kedua tangan untuk berinteraksi dengan game. Permainan yang memanfaatkan fasilitas VR juga membutuhkan ruangan yang luas, agar dapat mengurangi batasan gerakan pemain.

Collision Detection

Dalam video game, interaksi fisik yang terjadi hanyalah interaksi fisik secara virtual dalam program video game itu sendiri antara objek dua / tiga dimensi yang satu dengan objek lainnya. Collision Detection (CD / Deteksi Benturan)  merujuk kepada problem komputasional dalam mendeteksi persimpangan antara 2 buah objek atau lebih tersebut. Topik ini seringkali diasosiasikan dengan penggunaannya dalam video game dan simulasi fisik lainnya, tetapi pengaplikasiannya juga terdapat dalam bidang robotika.

Deteksi Benturan terdiri atas:
  1. Time of Impact (TOI) menentukan waktu yang menunjukkan kapan ketika suatu objek berbenturan dengan objek lain;
  2. Contact Manifold, menunjukkan serangkaian titik penyimpangan yang dibuat ketika terjadinya benturan;
  3. Collision Response, menyimulasikan apa yang terjadi setelah benturan terdeteksi.
Efek Fisik Positif & Negatif Dalam Game

Efek Positif

• Aktivitas Fisik

Video Game sekarang tidak hanya menggunakan stick (alat kontrol bermain game ) namun banyak juga game yang menggunakan sensor gerak , seperti WII , VR dan OCULUS yang dapat membuat tubuh sehat meskpun bermain game.

• Mengurangi Stress

Bermain video game yang ringan dan menyenangkan bisa mengurangi tingkat stress seseorang, karna pada dasarnya, video game diciptakan untuk menghibur orang yang memainkannya.

• Meningkatkan konsentrasi

Kemampuan konsentrasi pemain game online akan meningkat karena mereka harus menyelesaikan beberapa tugas, mecari celah yang mungkin bisa dilewati dan memonitor jalannya permainan. Semakin sulit sebuah game maka semakin diperlukan tingkat konsentrasi yang tinggi.

• Mengatasi rasa sakit

Implementasi video game pada jaman sekarang sudah sampai ke bagian kedokteran, dimana video game dikembangkan untuk membantu dokter yang menangani pasien dengan melakukan pengalihan ketika memberikan pengobatan, seperti mesuntik anak kecil yang diberikan game virtual reality untuk mengalihkan pandangannya agar tidak ketakutan melihat jarum suntik.

• Meningkatkan koordinasi tangan dan mata

Menurut Penelitian yang dilakukan di Manchester University dan Central Lanchashire University “orang yang bermain game 18 jam seminggu atau sekita dua setengah jam perhari dapat meningkatkan koordinasi antara mata dan tangan “ . berarti bermain video game tidak sepenuhnya tidak berguna  tapi juga jangan sampai lupa waktu.

• Simulasi yang memberikan pengetahuan

Game - game berupa simulasi, dapat memberikan pengetahuan bagi orang yang memainkannya, hal ini dikarenakan game simulasi memberikan gambaran dengan situasi nyata suatu pekerjaan, seperti game simulasi menerbangkan pesawat, simulasi pertanian, simulasi mengendarai truck, maupun simulasi operasi, dsb.

Efek Negatif

• Kesehatan menurun

Biasanya jika seseorang sudah kecantuan game mereka bisa lupa waktu dan bahkan tidak ingat bagaimana rasanya lapar (pengalaman) . Oleh karena itu hal ini tentu saja bisa membuat kualitas kesehatan menurun bahkan terganggu ,belum lagi untuk gamer yang sering begadang untuk bermian game.

• Arthritis dan Carpal

Tunnel Syndrome ,  Kedua penyakit tadi adalah gangguan fisik. Video game bisa menyebabkan masalah pada jempol pemainnya di kemudian hari. Tubuhnya juga rentan penyakit osteoarthritis. Sedangkan carpal tunnel syndrome adalah tekanan pada saraf di pergelangan tangan anda. Mungkin hal ini bisa membuat kita lebih memikirkan waktu dalam bermain game dan membatasinya.


• Dapat menyebabkan cedera pada anggota tubuh

Jika sering terjadi maka menyebabkan Repetitive Strain Injury (RSI) atau cedera fisik berulang-ulang. Contoh : Cedera jari sehingga bengkak dan sakit yang berulang terus-menerus.

• RSI

RSI yang sering terjadi bisa menyebabkan kecacatan / cacat fisik pada seseorang. Contoh : sering pegal-pegal nyeri tulang belakang bisa membuat bentuk tulang belakang menjadi tidak proporsional.

• Kerusakan Mata

Sinar biru layar tv atau monitor bisa menyebabkan kerusakan mata, yaitu mengikis lutein pada mata sehingga menyebabkan pandangan kabur degenerasi makula. Main game yang terlalu dekat dengan layar monitor komputer atau layar telavisi bisa menyebabkan mata minus rabun jauh atau miopi. Tidak hanya dari game namun juga bisa menyerang pada saat nonton televisi.
 

User Interface pada Game Komputer

Apa itu ui atau user interface pada game ?

User Interface adalah salah satu elemen paling penting dalam pengembangan game. UI adalah cara pemain dapat berinteraksi dengan permainan dan menerima umpan balik dari interaksi mereka. Sebuah game dengan cerita hebat, mekanik hebat tapi UI jelek kemungkinan besar adalah game yang tidak dikenal.

UI tidak hanya menyediakan informasi penting tentang status karakter dan keadaan dunia, tetapi sering kali merupakan kunci untuk membentuk perilaku pemain. Titik sederhana yang berkedip di peta dapat secara dramatis memengaruhi cara pemain berinteraksi dengan permainan.

Dalam video game UI dibagi menjadi dua bagian: input (yaitu, bagaimana pemain memberikan perintah kepada game) dan output (bagaimana game mengkomunikasikan hasil dari tindakan tersebut dan aspek lain dari status game untuk pemain).


Model Pengguna dan Model Program
 
Dalam kegunaan untuk aplikasi komputer, ada dua konsep terkait: model pengguna dan model program. Model pengguna adalah bagaimana pengguna (yaitu pemain) berpikir bahwa segala sesuatu harus bekerja. Model program adalah bagaimana perangkat lunak sebenarnya bekerja. (Dalam game non-digital, Anda dapat menganggap “model program” sebagai aturan sebenarnya dari game sebagaimana dimaksud oleh perancang, dan model pengguna adalah apa yang menurut para pemain aturannya.)

Masalahnya  Model program selalu benar. Jika model pengguna dan model program cocok satu sama lain, tidak ada masalah. Jika keduanya berbeda, pemain akan melakukan sesuatu, mereka akan berharap satu hal terjadi, tetapi hal lain terjadi. Dengan game komputer, ini mengarah pada frustrasi, dan pengulas akan mengatakan game memiliki "kontrol permainan yang buruk" (seringkali tanpa sepenuhnya memahami mengapa).

Dalam permainan papan, jika model pemain dan model "program" berbeda, para pemain hanya akan memainkan permainan dengan salah. Terkadang, ini berarti para pemain akan memiliki pengalaman yang tidak optimal, karena beberapa aspek permainan akan terasa tidak seimbang. Di lain waktu, para pemain akan memiliki waktu yang sangat baik, tetapi ketika mereka nanti bermain dengan pemain lain yang memainkan permainan dengan cara yang "benar" akan ada suatu argumen.

Ciri-Ciri UI Yang Baik:
  • Menyejukan mata
  • Mudah digunakan
  • Mudah dipahami oleh pemain game



Sumber

Chris M. Bleakley, Darryl Charles, Alison Porter-Armstrong, Michael D.J. McNeill, Suzanne M. McDonough, Brendan McCormack. Gaming for Health: A Systematic Review of the Physical and Cognitive Effects of Interactive Computer Games in Older Adults

Ericson, Christer. Real-time Collision Detection. Elsevier, 2005, p. 13.

Gregory,Jason.2009.Game Engine Architecture.Boca Raton:Taylor and Francis Group

Study Tonight.2019.3d Game Engineering with Unity di https://www.studytonight.com/3d-game-engineering-with-unity/game-development-architecture (diakses 1 April 2019).

Medium.2017.The Evolution of The UI in Games di https://medium.com/mobile-lifestyle/the-evolution-of-the-ui-in-games-2be067fcc4ef (diakses 1 April 2019).

Learn.2013.Level 12 dot 1 User Interface di https://learn.canvas.net/courses/3/pages/level-12-dot-1-user-interface (diakses 1 April 2019).

Ispr.2010.Immersive Game System Allow Physical Interaction between Players di https://ispr.info/2010/01/06/immersive-game-system-allows-physical-interaction-between-players/ (diakses 1 April 2019).