Sabtu, 09 November 2019

Tugas 2 : Pengantar Bisnis Informatika

0


Regulasi dan Prosedur Pendirian Perusahaan

Bentuk-bentuk usaha

Dari namanya kita tahu bahwa perusahaan perseorangan merupakan jenis kegiatan usaha, modal dan manajemenya ditangani oleh satu orang.
Orang yang punya usaha tersebut biasanya menjadi manajer atau direktur sendiri, jadi tanggung jawabnya tidak terbatas. Namun jika untung, tentu keuntungan nya untuk sendiri.[1]
Ciri-cirinya :
Dimiliki oleh perorangan.
Pengelolaan terbatas atau sederhana.
Modal tidak terlalu besar.
Kelangsungan hidup usaha bergantung pada pemilik perusahaan. [1]
Kelebihan :
  • Dapat mudah dimulai.
  • Biaya tergolong rendah.
  • Bebas dalam mengelola perusahaan. [1]
Kekurangan :
  • Karena perorangan dan biaya terbilang sedikit, jadi kemampuan perusahaan terbatas.
  • Tenaga kerja dan manajemen terbatas.
  • Kebutuhan modal yang dapat dipenuhi oleh pemilik juga kecil. [1]
Koperasi adalah jenis badan usaha yang beranggotakan orang – orang atau badan hukum, koperasi melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berlandaskan asas kekeluargaan.[1]
Kelebihan :
  • Sisa hasil Usaha yang dihasilkan oleh koperasi akan dibagi kepada anggota.
  • Anggota koperasi berperan jadi konsumen dan produsen sekaligus
  • Seseorang yang akan menjadi anggota koperasi atau yang ingin atau yang sudah menjadi anggota, bukan karena terpaksa, melainkan keinginanya sendiri untuk memperbaiki hidupnya.
  • Mengutamakan kepentingan Anggota. [1]
Kekurangan :
  • Modal terbatas.
  • Daya saing lemah.
  • Tidak semua anggota memiliki kesadaran berkoperasi.
  • Sumber daya manusia terkadang kurang. [1]

C. BUMN ( Badan Usaha Milik Negara )

BUMN merupakan jenis badan usaha dimana seluruh atau sebagian modal dimiliki oleh Pemerintah. Status pegawai yang bekerja di BUMN adalah karyawan BUMN, bukan pegawai negeri. Saat ini sih sudah ada 3 bentuk badan usaha BUMN, yaitu :
 
1. Perjan
Perjan merupakan salah satu bentuk badan usaha yang seluruh modalnya dimiliki oleh Pemerintah. Kemudian perjan fokus melayani masyarakat. Namun karena selalu fokus pada masyarakat dan tanpa adanya pemasukan untuk menanggulangi hal tersebut, maka sudah tidak di terapkan lagi. Contoh Perjan : PJKA (Perusahaan Jawatan Kereta Api), sekaran menjadi PT. KAI. [1]
 
2. Perum
Perum ibarat perubahan dari Perjan. Sama seperti perjan, namun perum berorientasi pada profit atau mencari keuntungan. Perum dikelola oleh negara dan karyawan berstatus sebagai Pegawai Negeri. Walaupun sudah berusaha mencari keuntungan namun tetap saja merugi, sehingga Negara menjualnya ke publik dan pada akhirnya berganti nama menjadi Persero. [1]
3. Persero
Persero merupakan salah satu bentuk badan usaha yang dikelola oleh Negara. Tidak seperti Perjan dan Perum. Selain mencari keuntungan, Persero juga mendedikasikan untuk pelayanan masyarakat. [1]
Ciri-ciri Persero :
Tujuan utamanya mencari laba (Komersial)
Modal sebagian atau seluruhnya berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan yang berupa saham-saham
Dipimpin oleh direksi
Pegawainya berstatus sebagai pegawai swasta
Badan usahanya ditulis PT (nama perusahaan) (Persero)
Tidak memperoleh fasilitas negara.
Contoh Persero : PT. Kereta Api Indonesia, PT. Perusahaan Listrik Negara, PT. Pos Indonesia dan masih banyak lagi. [1]
Badan Usaha Milik Swasta atau BUMS adalah jenis badan usaha yang didirikan dan dimodali oleh seseorang atau sekelompok orang. Berdasarkan UUD 1945 pasal 33, bidang- bidang usaha yang diberikan kepada pihak swasta adalah mengelola sumber daya ekonomi yang bersifat tidak vital dan strategis atau yang tidak menguasai hajat hidup orang banyak. Berdasarkan badan hukumnya, BUMS dibedakan menjadi :
1. Firma (Fa)
Firma merupakan badan usaha yang didirikan oleh 2 orang atau lebih dimana tiap anggota bertanggung jawab penuh atas perusahaan.
Modal firma berasal dari anggota pendiri. Untuk laba atau keuntungan dibagikan kepada anggota dengan perbandingan sesuai akta sewaktu pendiriannya.[1]
Ciri-ciri Firma :
Para sekutu aktif dalam mengelola perusahaan
Tanggung jawab tak terbatas atas segala resiko yang terjadi
Akan berakhir jika salah satu anggota mengundurkan diri atau meninggal dunia. [1]
Kelebihan :
  • Mudah, tak perlu banyak persyaratan namun perlu kesepakatan para pihak yang akan mendirikan firma.
  • Tidak terlalu memerlukan akta formal karena menggunakan akta dibawah tanda tangan
  • Modal lebih cepat cair
  • Lebih mudah berkembang. [1]
Kekurangan :
  • Punya tanggung jawab yang tak terbatas apabila ada resiko.
  • Bisa mengancam kelangsungan hidup perusahaan bila salah satu pendiri meninggal dunia atau mengundurkan diri.
  • Sulit dalam peralihan pimpinan dan sering terjadi konflik internal.
  • Kesulitan menghimpun dana besar serta mengikuti tender dalam jumlah tertentu. [1]
2. CV ( commanditaire vennootschap ) atau Persekutuan Komanditer
Perusahaan Komanditier atau yang biasa disingkat menjadi CV merupakan perusahaan persekutuan yang didirikan berdasarkan saling percaya (ciee). Jadi CV merupakan salah satu bentuk usaha yang dipilih para pengusaha yang ingin punya kegiatan usaha namun modal minim. Dalam CV, terdapat beberapa sekutu yang secara penuh bertanggung jawab atas sekutu lainnya, kemudian ada salah satu yang menjadi pemberi modal dan tanggung jawab sekutu komanditer hanya terbatas pada sejumlah modal yang diberikan. Sehingga ada 2 jenis sekutu :
  • Sekutu aktif adalah anggota yang memimpin/ menjalankan perusahaan dan bertanggung jawab penuh atas utang- utang perusahaan.
  • Sekutu pasif / sekutu komanditer adalah anggota yang hanya menanamkan modalnya kepada sekutu aktif dan tidak ikut campur dalam urusan operasional perusahaan. Sekutu pasif bertanggung jawab atas risiko yang terjadi sampai batas modal yang ditanam. [1]
Ciri – ciri CV :
Didirikan minimal 2 orang, dimana satu orang bertindak sebagai Persero aktif, dan satunya lagi sebagai persero pasif.
Seorang persero aktif akan bertindak mengurus perseroan. Sehingga ia akan bertanggung jawab penuh atas segala resiko.
Persero pasif hanya bertindak sebagai sleeping partner. Dimana dia hanya bertanggung jawab sebesar modal yang ia setorkan ke dalam perseroan. [1]
Kelebihan :
  • Bentuk CV sudah dikenal masyarakat, sehingga memudahkan perusahaan ikut dalam berbagai kegiatan.
  • CV mudah memperloleh modal karena pihak perbankan mempercayainya.
  • Lebih mudah berkembang karena dipegang orang yang ahli dan dipercaya.
  • CV lebih fleksibel.
  • Pembagian keuntungan diberikan pada sekutu Komanditer dan tak kena pajak penghasilan. [1]
Kekurangan :
  • Untuk mendirikan CV lebih ribet, karena melalui akta notaris dan didaftarkan ke Departmen Kehakiman.
  • Status hukum badan usaha CV jarang dipilih oleh pemilik modal atau beberapa proyek besar. [1]
3. PT ( Perseroan Terbatas )
Merupakan badan hukum perusahaan yang banyak diminati pengusaha. Kenapa? Karena badan hukum ini punya kelebihan  dibanding lainnya.
Apa aja? seperti luasnya badan usaha yang bisa dimiliki, bebas dalam pergerakan bidang usaha dan tanggung jawab yang dimiliki terbatas hanya pada modal yang disetorkan. [1]
Ciri – ciri PT :
Kewajiban terhadap pihak luar hanya terbatas pada modal yang disetorkan.
Mudah dalam peralihan kemepimpinan.
Usia PT tidak terbatas.
Mampu untuk menghimpun dana dalam jumlah yang besar.
Bebas untuk melakukan berbagai aktivitas bisnis.
Mudah mencari karyawan.
Dapat dipimpin oleh orang yang tidak memiliki saham.
Pajaknya berganda antara Pajak Penghasilan dan Pajak Deviden. [1]
Kelebihan PT :
  • Mudah dalam peralihan kepemimpinan.
  • Mudah memperoleh tambahan modal.
  • Kelangsungan perusahaan sebagai badan hukum lebih terjamin.
  • Lebih efisien dalam manajemen pengolahan sumber-sumber modal. [1]
Kekurangan PT :
  • Pajaknya berganda antara Pajak Penghasilan dan Pajak Deviden.
  • Pendiriannya memerlukan akta notaris dan ijin khusus usaha tertentu.
  • Biaya pembentukan PT relatif tinggi.
  • Terlalu terbuka dalam pelaporan kepada pemegang saham. [1]
4. Yayasan
Yayasan merupakan salah satu bentuk – bentuk badan usaha, namun yayasan tidak mencari untung. Jadi lebih ke kepentingan sosial dan berbadan hukum. [1]
Ciri – ciri Yayasan :
Yayasan dibentuk berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Yayasan dibentuk dengan memisahkan kekayaan pribadi pendiri untuk tujuan nirlaba, religi, sosial dan kemanusiaan.
Didirikan dengan akta notaris.
Tidak memilik anggota dan tidak dimiliki siapapun, namun memiliki pengurus atau organ untuk merealisasikan tujuan Yayasan.
Yayasan dapat dibubarkan oleh pengadilan dalam kondisi pertentangan tujuan yayasan dengan hukum, likuidasi dan pailit. [1]
Kelebihan Yayasan :
  • Non profit dan rela membantu masyarakat. [1]
Kekurangan Yayasan :
  • Terbatasnya dana. [1]


Prosedur dan Legalitas Perusahaan



·         PERSEROAN TERBATAS (PT)

Tahapan Pendirian Perseroan Terbatas :

1. Pengecekan Nama
Pada Tahap ini, Anda harus menyediakan opsi nama untuk dicek oleh notaris. Proses ini akan mengkonfirmasi apakah nama yang diajukan bisa digunakan atau harus menggunakan nama baru untuk diajukan kembali. [2]
2. Pembuatan Draft Akta
Setelah Nama sudah dinyatakan bisa digunakan, notaris akan membuat draft Akta atas nama PT yang sudah disetujui tadi. Biasanya Anda akan mendapatkan draft awal untuk direvisi sebelum proses tanda tangan Akta di hadapan notaris. [2]
3. Tanda Tangan
Setelah draft akta sudah direvisi, maka Akta akan ditandatangani oleh pemilik saham perusahaan di hadapan notaris. Normalnya setiap pemegang saham diwajibkan untuk ikut dan menandatangani Akta. Jika Pengurus perusahaan bukan pemegang saham, tidak perlu untuk hadir di bagian ini. [2]
4. Pengesahan di Kementrian Hukum dan HAM
Notaris akan mengurus pengesahan atas Akta yang baru ditandatangani untuk disahkan di Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Pengesahan akan menghasilkan dokumen yang disebut SK Kemenkumham. Tanpa dokumen ini, maka Akta tidak akan dianggap sah secara hukum. Setiap perubahan yang dilakukan di Akta memerlukan SK yang baru untuk mengesahkan perubahan yang dibuat. Akta berlaku seumur hidup, namun masa berlaku pengurus perusahaan hanya berlaku maksimal 5 tahun. Hal ini membutuhkan Akta untuk diperbaharui dan disahkan ulang minimal setiap 5 tahun. [2]
5. Pengajuan Surat Keterangan Domisili Perusahaan(SKDP) Sementara
Surat Keterangan Domisili Perusahaan atau disebut SKDP adalah surat yang menerangkan lokasi domisili dari suatu perusahaan. Biasanya surat ini dibuat di Kelurahan setempat dimana alamat perusahaan ditulis. Surat ini berlaku selama 1 bulan setelah surat ini dikeluarkan. Fungsi SKDP Sementara adalah sebagai syarat pengajuan NPWP Perusahaan. [2]
6. Pengajuan NPWP (Nomor Pokok Wajib Perusahaan) Perusahaan
NPWP Perusahaan dibuat sebagai sarana administrasi perpajakan perusahaan. NPWP biasanya diurus oleh KPP (Kantor Pelayanan Pajak). Kebanyakan daerah KPP mensyaratkan adanya SKDP Sementara sebagai persyaratan. Namun ada beberapa daerah dimana NPWP bisa langsung diajukan setelah Akta sudah disahkan oleh Kemenkumham. NPWP Perusahaan berlaku seumur hidup kecuali jika ada perpindahan domisili perusahaan. [2]
7. Pengajuan SKDP Perpanjangan
SKDP Perpanjangan diajukan setelah NPWP Perusahaan sudah diberikan oleh KPP. Masa berlaku SKDP Perpanjangan adalah 1 tahun untuk domisili virtual office. Namun untuk domisili fisik seperti ruang kantor berlaku 5 tahun. [2]
8. Pengajuan SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan)
SIUP atau Surat Izin Usaha Perdagangan adalah dokumen perizinan yang melegalkan suatu perusahaan untuk melakukan kegiatan perdagangan. Biasanya SIUP berisi 3 bidang usaha utama sesuai klasifikasi KBLI yang dijalankan Perusahaan tersebut. Bidang Usaha yang tidak tercantum di dalam SIUP masih bisa dijalankan oleh si Perusahaan selama bidang Usaha tersebut masih tercantum di Akta Perusahaan. [2]
9. Pengajuan TDP (Tanda Daftar Perusahaan)
TDP adalah tahapan akhir dari perizinan umum Perusahaan. TDP atau Tanda Daftar Perusahaan adalah salah satu bukti bahwa Perusahaan telah melakukan wajib daftar perusahaan. Sebagian daerah di DKI bisa mendaftarkan SIUP dan TDP secara paralel. TDP biasanya diisi oleh satu bidang usaha yang paling utama di SIUP.[2]

SDM dan Organisasi

Struktur Organisasi(fungsional,divisional,matriks)

Pengorganisasian merupakan salah satu fungsi dasar dalam manajemen untuk mencapai sasaran yang ditetapkan oleh Organisasi. Pengorganisasian ini berkaitan dengan pengelompokan kegiatan, pengaturan orang maupun sumber daya lainnya dan mendelegasikannya kepada individu ataupun unit tertentu untuk menjalankannya sehingga diperlukan penyusunan struktur organisasi yang memperjelas fungsi-fungsi setiap bagian dan sifat hubungan antara bagian-bagian tersebut. Dengan demikian, jelas bahwa penyusunan Struktur Organisasi merupakan hal yang sangat penting dalam suatu organisasi atau perusahaan, baik organisasi tersebut berskala kecil maupun besar tetap memerlukan Struktur Organisasi yang jelas untuk mencapai sasaran organisasi yang ditetapkan. Secara definisi, yang dimaksud dengan Struktur Organisasi menurut Schermerhorn (1996) adalah sistem tugas, alur kerja, hubungan pelaporan dan saluran komunikasi yang dikaitkan secara bersama dalam pekerjaan individual maupun kelompok. Struktur Organisasi dalam sebuah organisasi biasanya digambarkan dalam bentuk Bagan Struktur Organisasi (Organization Chart) yaitu suatu diagram yang menggambarkan pengaturan posisi pekerjaan dalam Organisasi yang diantaranya juga termasuk garis komunikasi dan wewenangnya. Bentuk-bentuk Struktur Organisasi yang sering digunakan dalam organisasi pada umumnya terdiri dari 3 bentuk, yaitu Struktur Organisasi Fungsional, Struktur Organisasi Divisional (berdasarkan Produk/Pasar) dan Struktur Organisasi Matriks.[3]

Struktur Organisasi Fungsional

Struktur Organisasi Fungsional (Functional Structure Organization) merupakan Struktur Organisasi yang paling umum digunakan oleh suatu organisasi. Pembagian kerja dalam bentuk Struktur Organisasi Fungsional ini dilakukan berdasarkan fungsi manajemennya seperti Keuangan, Produksi, Pemasaran dan Sumber daya Manusia. Karyawan-karyawan yang memiliki keterampilan (skill) dan tugas yang sama akan dikelompokan bersama kedalam satu unit kerja. Struktur Organisasi ini tepat untuk diterapkan pada Organisasi atau Perusahaan yang hanya menghasilkan beberapa jenis produk maupun layanan. Struktur organisasi bentuk ini dapat menekan biaya operasional namun mengalami kesulitan dalam berkomunikasi antar unit kerja. [3]
Contoh Struktur Organisasi Fungsional


Gambar 1 Struktur Organisasi Fungsional [3]

Struktur Organisasi Divisional

Struktur Organisasi Divisional (Divisional Structure Organization) adalah Struktur Organisasi yang dikelompokkan berdasarkan kesamaan produk, layanan, pasar dan letak geografis. Organisasi bentuk Divisional ini biasanya diterapkan di perusahaan yang berskala menengah keatas,hal ini dikarenakan biaya operasional akan lebih tinggi jika dibandingkan dengan bentuk Organisasi Fungsional. [3]
Contoh Struktur Organisasi Divisional

Gambar 2 Struktur Organisasi divisional [3]

Struktur Organisasi Matriks

Struktur Organisasi Matriks (Matrix Structure Organization) merupakan kombinasi dari Struktur Organisasi Fungsional dan Struktur Organisasi Divisional dengan tujuan untuk menutupi kekurangan-kekurangan yang terdapat pada kedua bentuk Struktur Orgnisasi tersebut. Struktur Organisasi Matriks ini sering juga disebut dengan Struktur Organisasi Proyek karena karyawan yang berada di unit kerja fungsional juga harus mengerjakan kegiatan atau tugas proyek-proyek organisasi yang ditugaskan kepadanya. Struktur Organisasi Matriks ini mengakibatkan terjadinya multi komando dimana seorang karyawan diharuskan untuk melapor kepada dua pimpinan yaitu pimpinan di unit kerja Fungsional dan pimpinan proyek. Struktur Organisasi ini biasanya digunakan oleh perusahaan yang berskala besar atau perusahaan-perusahaan multinasional. [3]
Contoh Struktur Organisasi Matriks

Gambar 3 Struktur Organisasi Matriks [3]

Deskripsi dan Spesifikasi Tugas

·         Deskripsi tugas(Pekerjaan)
Job description atau deskripsi tugas adalah suatu pernyataan tertulis yang berisi tujuan dari dibentuknya suatu jabatan/tugas. Uraian ini berisi gambaran tentang apa yang harus dilakukan oleh pemegang jabatan, bagaimana suatu pekerjaan dilakukan, alasan-alasan mengapa pekerjaan tersebut dilakukan, hubungan antara suatu posisi tertentu dan posisi lainnya di luar lingkup pekerjaannya dan di luar organisasi (eksternal) untuk mencapai tujuan unit kerja dan perusahaan secara luas. Apabila job description telah tersusun dengan baik, maka job spesification atau spesifikasi jabatan akan mulai dikembangkan.[4]
Contoh Job description: Marketing
1) Tujuan dibentuk Jabatan: Agar dapat memikirkan dan memaksimalkan penjualan produk (baik barang maupun jasa) serta membina hubungan dengan pelanggan secara terus menerus agar pencapaian dan pertumbuhan penjualan dapat bertahan dan meningkat.
2) Identitas Jabatan
  1. Nama jabatan              : Sales Jasa
  2. Atasan langsung          : Supervisor Jasa
  3. Atasan tidak langsung : Kepala Marketing Jasa & Barang
  4. Departemen / bidang   : Marketing
3) Tugas dan tanggung jawab utama:
  1. Mencari pelanggan (customer) baru
  2. Mempertahankan pelanggan (customer) yang sudah ada
  3. Bertanggungjawab terhadap nilai penjualan yang ada dalam area penjualan yang menjadi tanggung jawabnya
  4. Memastikan pendistribusian produk bahwa produk telah diterima oleh pelanggan (customer) sesuai dengan waktu yang telah disepakati
4) Kewenangan: Mengeluarkan biaya promosi dan entertainment sesuai dengan batas otoritasnya.
5) Hubungan kerja:
  1. Di dalam kantor 20%, di luar kantor 80%
  2. Banyak berhubungan dengan banyak orang yang baru dikenalnya yang berasal dari berbagai latar belakang. [4]

·         Spesifikasi Tugas(Pekerjaan)
Job Spesification adalah spesifikasi jabatan yang merupakan suatu uraian tertulis tentang tentang latar belakang pendidikan, pengalaman, kemampuan dan kompetensi atau hal-hal lain yang berhubungan dengan pekerjaan yang harus dimiliki SEBELUM mengisi jabatan tertentu sehingga dapat berfungsi dengan efektif. Job specification disebut juga dengan Hiring Spesification dan biasanya dijadikan informasi dasar untuk memulai proses rekrutmen, seleksi dan penempatan karyawan. Job specification sangat berguna dalam mencocokkan seseorang dengan posisi atau jabatan tertentu, dan mengidentifikasi pelatihan dan pengembangan yang dibutuhkan. [4]
 Contoh job spesifikasi: Marketing
1) Identitas Jabatan:
  1. Nama jabatan              : Sales Jasa
  2. Atasan langsung          : Supervisor Jasa
  3. Atasan tidak langsung : Kepala Marketing Jasa & Barang
  4. Departemen / bidang   : Marketing
2) Pendidikan, pelatihan dan pengalaman yang diperlukan:
  1. Pendidikan minimal SLTA, diutamakan yang berpendidikan D3
  2. Mempunyai pengalaman kerja sebagai sales minimal 1 tahun
  3. Pernah mengikuti pelatihan minimal selling skills (tehnik menjual)
3) Ketrampilan dan aspek pribadi yang diperlukan (kompetensi):
  1. Inisiatif
  2. Percaya diri
  3. Kemampuan komunikasi
  4. Pengambilan keputusan. [4]

Sistem Penggajian

Setiap perusahaan biasanya memiliki cara dan perhitungan sendiri dalam masalah penggajian karyawan. Hal ini yang menyebabkan adanya perbedaan yang diberlakukan oleh Perusahaan mengenai kebijakan sistem penggajian karyawan. Perbedaan ini menyesuaikan pada kemampuan dan bentuk perusahaan. Banyak faktor yang menyebabkan perbedaan ini tergantung pada struktur organisasi perusahaan, kemampuan dan kesehatan finansial perusahaan, sistem UMR yang diberlakukan di perusahaan, perbandingan bobot pekerjaan antar jabatan, dan masih banyak lagi faktor yang menjadi pertimbangan.[5]
Namun, setiap badan usaha haruslah mematuhi aturan dasar yang diberlakukan oleh Pemerintah. Jadi setiap kebijakan yang dibuat oleh badan usaha haruslah mematuhi dan mengacu pada peraturan yang telah diberlakukan. Berikut ini akan dibahas mengenai sistem penggajian karyawan yang ada di Indonesia. [5]

Sistem Penggajian Karyawan

Dalam sistem penggajian karyawan, biasanya perusahaan memiliki sistem perhitungan sendiri dengan menggunakan excel ataupun software yang bisa didapatkan di berbagai situs online. Berikut ini akan dijelaskan secara umum sistem penggajian karyawan.
  1. Bagian HRD menerima data kehadiran yang sudah valid untuk kemudian diproses dalam penggajian per orang.
  2. Menghitung bagian pajak PPh 21 berdasarkan status jabatan maupun status keluarga.
  3. Kemudian menerima rekapan revisi perhitungan pajak gaji dari bagian pajak, lalu membuat slip gaji dan daftar gaji ke seluruh karyawan.
  4. Di evaluasi oleh departemen atau divisi keuangan.
  5. Jika tidak ada evaluasi atau kesalahan, membuat cek tunai sebesar jumlah gaji seluruh karyawan lalu menyerahkannya kepada pimpinan perusahaan.
  6. Cek tunai/bilyet kemudian ditransfer ke bank mitra untuk kemudian di transfer ke rekening masing-masing karyawan.
Semua proses ini dilakukan oleh bagian HRD sebuah perusahaan. [5]

Aspek Pemasaran

Spesifikasi Produk/Jasa

Dalam penyebutan spesifikasi, sering kita menyebut suatu kriteria minimal yang diperlukan. Namun dalam beberapa hal kriteria minimal yang telah ditetapkan ketika diperoleh suatu kriteria yang lebih, tidak cocok dengan yang kita perlukan. Spesifikasi agar menuju ketepatan dari barang dan jasa yang diperlukan. Spesifikasi menggambarkan batasan minimum dan maksimum untuk barang dan jasa yang diperlukan. Banyak cara untuk menyusun spesifikasi berdasarkan asal data spesifik dalam penulisan ini diambil beberapa saja yang memudahkan dalam pemahaan kita. Spesfifikasi bisa diperoleh dari :
  1. Brosur atau Penjelasan Produk
      Dalam menyusun spesifikasi melalui brosur atau penjelsan produk kita bisa melihat dari brosur atau penjelasan produk yang menjelaskan kemampuan teknis dari barang atau jasa yang diperlukan. Lebih baik lagi bila ada beberapa brosur sehingga kita dapat membandingkan untuk mencari standar minimal atau yang tepat dari kinerja yang diharapkan atas suatu produk atau jasa. 
      Bentuk dari brosur dari sebuah produk atau penjelasan produk bisa berwujud daftar barang dan jasa yang dikeluarkan oleh suatu pabrikan atau katalog produk. Brosur atau daftar produk dapat diperoleh dari lembar promosi atau buku katalog produk. Publikasi produk banyak ditemui diberbagai pemasaran, dibuku telpon atau dipublikasi internet. [6]
  1. Kinerja 
      Menyusun spesifikasi berdasarkan kinerja dilakukan atas didentifikasi atau pekerluan kinerja tertentu yang kita harapkan. Setelah ditemukan kinerja yang diharapkan maka kita membuat kriteria teknis untuk mencapai kinerja tersebut. Contoh diperlukan kinerja mengangkut sampah seberat 35 ton sehari maka diperlukan secara teknis adanya kendaraan tertentu yang harus dapat didetailkan secara teknis kriteria atau spesifikasinya yang mampu menyelesaikan sampah sebesar 35 ton dalam sehari. [6]
  1. Standar
      Spesifikasi secara standar dapat diperoleh dari standar yang telah ditetapkan oleh suatu lembaga tertentu, misalnya SNI atau standar pembangunan jalan dari Kementerian Pekerjaan Umum. Untuk suatu instansi yang mempunyai kantor yang banyak dan menyebar dapat membuat spesifikasi standar yang diwujudkan dalam pedoman petunjuk teknis. Dengan demikian, maka spesifikasi pengadaannya dapat langsung mengacu kepada spesifikasi dalam pedoman/petunjuk teknis. [6]

Segmentasi Produk/Jasa

·         Segmenting

Segmenting atau yang sering dikenal dengan segmentasi pasar merupakan tindakan mengklasifikasikan pasar ke dalam kelompok-kelompok dengan berbagai kategori. Sehingga kondisi tersebut memungkinkan kebutuhan produk yang berbeda atau kombinasi pemasaran yang terpisah. Singkatnya, segmentasi merupakan proses membagi pasar menjadi bagian-bagian yang lebih kecil berdasarkan dari karakteristik yang memiliki nilai. Melalui segmentasi pasar, aktivitas pemasaran bisa dilaksanakan sesuai dengan rencana dan memperoleh hasil yang maksimal dalam memberikan kepuasan untuk konsumen.
Dalam segmentasi pasar, terdapat beberapa variabel yang harus Anda perhatikan seperti aspek demografis, psikografis maupun behavior atau perilaku konsumen. Pada aspek demografis misalnya, Anda membagi pasar ke dalam kelompok-kelompok seperti umur, jenis kelamin, pendapatan, pendidikan, ras, dan lain sebagainya. Kemudian dari aspek psikografis, Anda akan membagi pasar ke dalam kelompok-kelompok yang berbeda berdasarkan kelas sosial seperti kepribadian, gaya hidup, dan lain sebagainya.
Terakhir adalah aspek perilaku, Anda akan membagi konsumen ke dalam segmen-segmen sesuai dengan kategori dalam tingkah laku konsumen, perasaan, cara mereka menggunakan produk atau kondisi pemakaian, serta loyalitas terhadap brand. Upaya yang dapat Anda lakukan untuk menentukan segmen ini adalah dengan membagi pasar ke dalam kategori user dan non user atas produk Anda.[7]

Analisis Situasi Pasar

Analisis situasi pasar merupakan analisis pemasaran yang meliputi beberapa tahapan, dimana tahapan tersebut sangat bergantung kepada variabel dan faktor yang secara dominan mempengaruhi proses pemasaran. Adapun tahapan dalam analisis pemasaran adalah sebagai berikut :
Gambar 4 Analisis Situasi Pasar [8]

Analisis Pesaing

Untuk menyiapkan strategi pemasaran yang efektif, perusahaan harus memperhatikan pesaing selain juga pelanggan aktual dan potensinya. Ini terutama penting di pasar yang pertumbuhannya lamban karena penjualan hanya dapat ditingkatkan dengan merebutnya dari pesaing. Pesaing suatu perusahaan meliputi mereka yang berusaha memuaskan pelanggan dan kebutuhan pelanggan yang sama dan menyediakan penawaran yang serupa kepada pelanggan itu. Tetapi, perusahaan juga harus menaruh perhatian kepada pesaing latennya yang mungkin menawarkan cara baru atau cara lain guna memuaskan kebutuhan yang sama. Perusahaan harus berusaha mengidentifikasi para pesaingnya dengan menggunakan baik analis industri maupun pasar.[8]
Dalam industri manapun, apakah industri domestik atau internasional, apakah
menghasilkan barang atau jasa, aturan persaingan menurut (Porter,1985) tercakup
dalam 5 (lima) faktor persaingan, yaitu:
1. Masuknya pendatang baru,
2. Ancaman produk substitusi,
3. Daya tawar-menawar pembeli,
4. Daya tawar-menawar pemasok dan
5. Persaingan di antara para pesaing yang ada
dapat dilihat pada gambar dibawah
Gambar 5 Kekuatan Persaingan [8]


Strategi Promosi

Promosi merupakan suatu upaya yang dilakukan oleh perusahaan / pemasar untuk mempengaruhi pihak lain agar turut berpartisipasi dalam perubahan yang mereka lakukan. Salah satu cara untuk melakukan promosi adalah dengan iklan, berikut ini pembahasan mengenai iklan :
·         Iklan
Iklan adalah segala bentuk penyajian informasi dan promosi secara tidak langsung yang dilakukan oleh sponsor untuk menawarkan ide, barang atau jasa. (Keegan, Wareen J., et.al.(1995), Marketing 2nd ed., Prentice Hall, Englewood Cliffs,New Jersey).[8]
Fungsi Iklan
·         Fungsi Pemasaran                  
·         Fungsi Komunikasi
·         Fungsi Ekonomis
·         Fungsi Sosial
Media Iklan
·         Media Cetak               : Surat Kabar, Majalah, Daftar Alamat
·         Media Elektronik        : Radio, Televisi, Internet      

Media Promosi Berbasis TI 

Dalam kegiatan bisnis, pasar selalu menggunakan berbagai media berbasis TIK untuk melakukan kegiatan promosi. Media tersebut bisa melalui iklan, brosur, website, dan lain-lainnya. Umumnya jika melakukan promosi melalui iklan, akan lebih cepat dikenal daripada media lainnya. Hal ini disebabkan karena media yang digunakan biasanya umum sehingga masyarakat lebih cepat mengetahui iklan yang sedang dipromosikan, sedangkan dengan brosur, kita bisa melihat informasi dari promosi tersebut melalui sehelai kertas. Biasanya isi kertas tersebut berisikan informasi dan gambar dari produk yang ditawarkan. Website juga digunakan sebagai media promosi dari suatu pasar. Keuntungan dari media melalui website ini adalah kita bisa memperoleh informasi yang lebih jelas baik dari jenis, harga, maupun kualitas dari barang itu sendiri. Tampilan website yang menarik, dapat membuat konsumen yang membuka website tersebut tertarik untuk membeli produk tersebut.[8]



Aspek Keuangan

Komponen Biaya/Anggaran

Berdasarkan komponen yang menyusunnya, biaya produksi meliputi unsur-unsur:
(a) Bahan baku atau bahan dasar, termasuk bahan setengah jadi;
(b) Bahan-bahan pembantu atau bahan penolong;
(c) Upah tenaga kerja tidak terdidik dan tenaga kerja terdidik;
(d) Penyusutan peralatan produksi;
(e) Bunga modal;
(f ) Sewa (gedung atau peralatan yang lain);
(g) Biaya pemasaran, seperti biaya penelitian dan analisis pasar produk, biaya angkutan dan pengiriman, dan biaya reklame atau iklan;
(h) Pajak perusahaan.[9]

Estimasi Biaya/Satuan Biaya(Standar Biaya SDM, Standar Biaya Peralatan)

Estimasi biaya Adalah proses menaksir hubungan antara biaya-biaya dan pengaruh biaya yang menyebabkannya. Beberapa biaya-biaya secara langsung dihubungkan dengan suatu aktivitas dan dapat diperkirakan didasarkan pada aktivitas itu. Biaya-biaya lain secara tidak langsung dihubungkan dengan suatu aktivitas dan tidak mudah untuk diramalkan sebab tidak langsung. Ini merupakan satu tantangan bagi para manajer keuangan disetiap UKM harus mengerti tentang penaksiran biaya-biaya. Tantangan lainnya pada sebab pembelanjaan dan biaya-biaya tidak selalu terjadi pada waktu yang sama. Tujuan utama penilaian biaya adalah mengatur biaya-biaya, pembuatan keputusan, dan untuk merencanakan dan menetapkan standar.[10]

Penyusunan Anggaran/Investasi Perusahaan

Tahap-Tahap Penyusunan Anggaran
  1. Penerbitan Pedoman
    Mengembangkan pedoman yang mengatur penyusunan anggaran, untuk disebarkan kepada semua manajer. Pedoman ini dinyatakan secara implisit dalam rencana strategis dan dimodifikasi sesuai dengan perkembangan yang telah terjadi semenjak disetujui.
  2. Usulan awal anggaran
    Mengembangkan permintaan anggaran, didasarkan pada tingkatan yang ada, yang kemudian dimodifikasi sesuai dengan pedoman
  3. Negosiasi
    Pembuat anggaran mendiskusikan usulan anggaran dengan atasannya. Pertimbangan yang mempengaruhi, adalah kinerja di tahun anggaran sebaiknya merupakan perbaikan dari kinerja tahun berjalan
  4. Tinjauan dan persetujuan
    Usulan anggaran diajukan melalui beberapa tingkatan yang berjenjang dalam organisasi. Analis akan menganalisis usulan anggaran dari berbagai unit bisnis dengan mempelajari konsistensi, contoh; apakah anggaran produksi konsisten dengan rencana volume penjualan.
  5. Revisi anggaran, harus dijustifikasi berdasarkan perubahan kondisi  yang signifikan dari yang ada ketika anggaran yang asli disetujui.[11]


Investasi perusahaan adalah melakukan sesuatu di sebuah perusahaan ( dalam konteks seluas-luasnya) di waktu saat ini dengan harapan untuk mendapatkan manfaat di masa yang akan datang. [12]
Contoh perusahaan Investasi di Indonesia
Berikut beberapa contoh perusahaan investasi yang terdaftar di Bank Indonesia
  • ABM Investama Tbk
  • Alakasa Industrindo Tbk
  • PACIFIC STRATEGIC FINANCIAL Tbk


Penyusunan Cashflow Perusahaan(Inflow dan Outflow)

Cash flow (aliran uang) adalah suatu laporan keuangan yang berisikan pengaruh kas dari kegiatan operasi, kegiatan transaksi investasi, dan kegiatan transaksi pembiayaan/pendanaan serta kenaikan atau penurunan bersih dalam kas suatu perusahaan selama satu periode.[13]

·         Inflow
Cash inflow adalah aliran uang yang terjadi dari kegiatan transaksi yang melahirkan keuntungan uang (penerimaan uang). Aliran uang masuk (cash inflow) terdiri dari:
  • Hasil penjualan produk/jasa perusahaan.
  • Penagihan piutang dari penjualan kredit.
  • Penjualan aktiva tetap yang ada.
  • Penerimaan investasi dari pemilik atau saham bila perseroan terbatas.
  • Pinjaman/hutang dari pihak lain.
  • Penerimaan sewa dan pendapatan lain.[13]

·         Outflow
Cash out flow adalah aliran uang yang terjadi dari kegiatan transaksi yang mengakibatkan beban pengeluaran uang. Aliran uang keluar (cash out flow) terdiri dari :
  • Pengeluaran biaya bahan baku, tenaga kerja langsung dan biaya pabrik lain-lain.
  • Pengeluaran biaya administrasi umum dan administrasi penjualan.
  • Pembelian aktiva tetap.
  • Pembayaran hutang-hutang perusahaan.
  • Pembayaran kembali investasi dari pemilik perusahaan.
  • Pembayaran sewa, pajak, deviden, bunga dan pengeluaran lain-lain.[13]

Laporan cash flow ini memberikan informasi yang relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas dari perusahaan dari suatu periode tertentu, dengan mengklasifikasikan transaksi berdasarkan pada kegiatan operasi, investasi dan pendanaan.[13]

Penyusunan Cash Flow (aliran uang)

Ada empat langka dalam penyusunan cash flow, yaitu :
  1. Menentukan minimum kas
  2. Menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran
  3. Menyusun perkiraan kebutuhan dana dari hutang yang dibutuhkan untuk menutupi defisit kas dan membayar kembali pinjaman dari pihak ketiga.
  4. Menyusun kembali keseluruhan penerimaan dan pengeluaran setelah adanya transaksi financial dan budget kas yang final.[13]


·         Time Value of Money
Konsep nilai uang (Time Value Of Money) adalah suatu konsep yang berkaitan dengan waktu dalam menghitung nilai uang. Maksudnya, uang yang dimiliki seseorang pada hari ini tidak akan sama nilainya dengan satu tahun yang akan datang. Uang yang diterima sekarang nilainya lebih besar dibandingkan uang yang akan diterima di masa mendatang. Nilai waktu dari uang berhubungan dengan nilai saat ini dan nilai yang akan datang. Nilai waktu dari uang menunjukan perubahan nilai uang akibat berjalannya waktu. Nilai uang dapat berubah seiring berjalannya waktu, uang 10 juta saat ini akan berubah nilainya setelah satu tahun berjalan. Sehingga, secara tidak langsung ini menunjukan waktu menjadi fungsi dari uang atau waktu merupakan salah satu variabel yang mempengaruhi perubahan suatu nilai uang. [14]



·         Tingkat suku Bunga
Suku bunga adalah nilai, tingkat, harga atau keuntungan yang diberikan kepada investor dari penggunaan dana investasi atas dasar perhitungan nilai ekonomis dalam periode waktu tertentu. Tingkat suku bunga diatur dan ditetapkan pemerintah yang bertujuan untuk menjaga kelangsungan perekonomian suatu negara. Suku bunga ini penting untuk diperhitungkan karena rata-rata para investor yang selalu mengharapkan hasil investasi yang lebih besar. Penetapan tingkat bunga dilakukan oleh Bank Indonesia sesuai dengan UU nomor 23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia. Suku bunga dengan tenor 1 bulan yang diumumkan oleh Bank Indonesia secara periodik untuk jangka waktu tertentu yang berfungsi sebagai sinyal atau stance kebijakan moneter (Puspopranoto, 2004:60).[15]

Jenis-Jenis Suku Bunga 

Menurut Novianto (2011:22), berdasarkan bentuknya suku bunga dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
  1. Suku bunga nominal adalah suku bunga dalam nilai uang. Suku bunga ini merupakan nilai yang dapat dibaca secara umum. Suku bunga ini menunjukkan sejumlah rupiah untuk setiap satu rupiah yang diinvestasikan. 
  2. Suku bunga riil adalah suku bunga yang telah mengalami koreksi akibat inflasi dan didefinisikan sebagai suku bunga nominal dikurangi laju inflasi. [15]


Kriteria Investasi(IRR,Payback Period)

·         Internal Rate of Return (IRR)

Internal rate of return (IRR) adalah tingkat pengembalian investasi, dihitung pada saat NPV sama dengan nol. Jika pada saat NPV = 0, nilai IRR = 12%, maka tingkat pengembalian investasi adalah 12%. Keputusan menerima atau menolak investasi yang digunakan (r). jika r yang diinginkan adalah 15%, sementara IRR hanya 12%, proposal investasi ditolak. Begitu juga sebaliknya.[16]

·         Payback Period

Paybck period (periode pulang pokok) adalah waktu yang dibutuhkan agar investasi yang direncanakan dapat dikembalikan, atau waktu yang dibutuhkan untuk mencapai titik impas. Jika waktu yang dibutuhkan makin pendek, proposal investasi dianggap makin baik.  Kendatipun demikian, kita harus berhati hati menafsirkan kriteria payback period ini. sebab ada investasi yang baru menguntungkan dalam jangka panjang (>5 tahun). Misalnya investasi perkebunan kelapa sawit baru mencapai titik impas sekitar 8-10 tahun.  Dilihat dari sudut ini, investasi perkebunan kelapa sawit kurang baik dibanding dengan investasi perkebunan singkong (ubi kayu), karena payback period investasi kebun singkong  mungkin hanya dua tahun. Namun dilihat dari sisi sisi lain, investasi perkebunan kelapa sawit jauh lebih menguntungkan dibanding singkong. [16]

Pencatatan Keuangan Sederhana

Sebagai pelaku bisnis pastilah kita menyadari bahwa pencatatan keuangan merupakan hal yang penting dan perlu dilakukan untuk menjaga dan mengembangkan usaha kita. Tapi sayangnya tidak semua dari kita telah melakukan pencatatan keuangan. Tidak menyalahkan jika mayoritas pemilik usaha khususnya usaha mikro, kecil dan menengah tidak memprioritaskan pencatatan keuangan sebagai aktivitas utama karena banyaknya hal yang harus dikerjakan oleh pemilik , seperti melakukan promosi, meningkatkan kualitas, memperbanyak kuantitas produk, dan lain sebagainya. Agar tetap dapat melakukan pencatatan yang praktis dan tetap dapat memberikan informasi penting untuk usaha, menurut saya para pemilik usaha harus menyesuaikan format pencatatan sendiri untuk usahanya. Penyesuaian tersebut sangat bergantung dengan jenis usaha dan skala usaha saat ini. Hal utama yang perlu diperhatikan saat menyusun atau menyesuaikan format usaha adalah informasi apa yang ingin didapatkan dari pencatatan keuangan, sehingga bentuk pencatatan fokus pada informasi tersebut dan tidak banyak data yang perlu dicatat setiap bulannya. Berikut saya contohkan dan jelaskan secara  sederhana bentuk pencatatan yang umumnya dapat digunakan UMKM agar mendapat informasi penting untuk menjaga dan mengembangkan bisnisnya tetapi praktis untuk dilakukan. Saran saya pada tahap awal UMKM mulai melakukan pencatatan keuangan sebaiknya memulai dengan setidaknya membuat 3 catatan yaitu catatan Arus Kas, Laba (Rugi) dan Neraca.[17][18]

Daftar Pustaka

[1]        Al, Yugi. (2019). Bentuk-bentuk badan usaha. Diakses 3 November 2019.
[2]        izin. (2018). Syarat pendirian pt dan cv. Diakses 3 November 2019.
[3]        kho, Budi. (2017). Pengertian dan bentuk-bentuk struktur organisasi. Diakses 3 November 2019.
[4]        Admin. (2018). Pengertian job description dan job spesification beserta contohnya. Diakses 3 November 2019.
[5]        Admin. (2019). Sistem penggajian karyawan berdasarkan peraturan yang berlaku di indonesia . Diakses 3 November 2019.
[6]        Admin. (2014). Penyusunan spesifikasi dalam pengadaan barang dan jasa . Diakses 4 November 2019.
[7]        Xendit. (2019). Pahami segmenting, targeting, dan positioning dalam strategi pemasaran . Diakses 4 November 2019.
[8]        Gunawan, Hendra. (2017). Aspek Pemasaran . Diakses 4 November 2019.
[9]        Nafiun. (2013). Pengertian biaya produksi, komponen, jenis . Diakses 4 November 2019.
[10]      Admin. (2019). Estimasi Biaya . Diakses 4 November 2019.

[11]      Amri, Nur Fadhila. (2019). Pengertian anggaran dan proses penyusunan anggaran . Diakses 4 November 2019.
[12]      Admin. (2019). Apa itu investasi . Diakses 4 November 2019.
[13]      Admin. (2018). Rumus cashflow dan penjelasan nya . Diakses 4 November 2019.
[14]      Simanis. (2018). Pengertian dan contoh konsep nilai waktu uang(time value of money). Diakses 5 November 2019.
[15]      Riadi, Muchlisin. (2018). Pengertian, jenis, fungsi, dan faktor tingkat suku bunga. Diakses 5 November 2019.
[16]      Admin. (2018). Kriteria investasi. Diakses 5 November 2019.
[17]      Satria, Dy Ilham.(2016).Modul Akuntansi Keuangan Lanjutan 2.Aceh:Universitas Malikussaleh.
[18]      Gunarto, Rudy Irawan. (2019). Pencatatan keuangan untuk usaha kecil dan menengah tanpa repot . Diakses 5 November 2019.