Kamis, 05 Oktober 2017

Ciri Digital Cinema 2D sampai 5D

0



Hallo sobat blogger bertemu lagi bersama penulis, kali ini penulis akan membahas perbedaan digital cinema 2d sampai 5d, oke tanpa berlama-lama lagi langsung saja kita mulai membahas apa saja perbedaan nya :

·         2 Dimensi (2D)
Ciri dari format film dengan teknologi 2D ini adalah, tidak adanya benang halus, suaranya yang bagus, warnanya lebih cerah, dan tajam, namun, kekurangan dari format 2D ini adalah, resolusinya yang tidak sebesar format biasa, karena apabila semakin lebar resolusinya maka akan semakin gepeng layarnya. Bagian-bagian adegan yang tersensor (dengan cara potong adegan) lebih halus ketimbang format biasa, bahkan seperti tidak tersensor potongan adegan tersebut. Secara umum, format 2D ini memiliki gambar yang lebih halus layaknya kita menonton DVD dirumah dengan kualitas suara yang bagus.
·         3 Dimensi (3D)
Pada saat ini sudah banyak film hollywood yang berformat 3D, bahkan beberapa film tidak memiliki versi biasanya dan hanya terdapat format 3D. Sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia mengenai film berformat 3D ini, karena format ini mengharuskan kita menggunakan kacamata 3D. Dan film-film tersebut juga memiliki efek nyata, yaitu efek gambar yang  keluar dari layar, dan hanya bisa terlihat jika kita menggunakan kacamata 3D ini. Di tahun-tahun sebelumnya, hanya film animasi sajalah yang memiliki format 3D. Namun, akibat berkembangnya kecanggihan CGI, maka film biasa seperti live action pun sudah berformat 3D. Di beberapa film 3D, bahkan tidak terdapat Subtitle nya, dikarenakan memasukan suatu subtitle ke film dengan format 3D ini akan menurunkan kualitas film sebesar 10%.
·         4 Dimensi (4D)
Tidak berbeda jauh dengan format 3D, hanya saja efek dari film 4D ini, bukan hanya gambarnya saja yang keluar, melainkan ada getaran-getaran atau efek-efek nyata yg dihasilkan. Misalnya saja film-film animasi bertema kehidupan alam, ketika adegan di air, maka ada air yang menyipratkannya ke wajah kita, atau uap air menetes. Lalu ketika adegan gempa bumi, maka kursi yang kita duduki akan bergetar juga, memang unik dan mengasyikan tetapi para penonton pasti tidak akan fokus ke filmnya melainkan ke efeknya saja. Film berformat seperti ini tidak hanya mengacu pada layar bioskop saja, melainkan beberapa aplikasi media seperti penggerak kursi yang menghasilkan getaran, uap air, serta beberapa efek lainnya, termasuk AC yang bisa tiba-tiba berubah menjadi sangat dingin saat adegan salju, dan Heater yang dapat memanas saat adegan padang pasir. Dan format film ini pun harus diputar pada bioskop-bioskop khusus saja.
·         5 Dimensi (5D)
Untuk 5 dimensi sebenarnya ada beberapa perbedaan dalam penamaan teknologi ini. Di beberapa negara Eropa, ada bioskop yang mengusung teknologi 5D, 6D, 7D dan 8D. Selisih angka tersebut menunjukkan jumlah tawaran sentuhan pengalaman atau efek yang ditawarkan. Hmm..Admin sendiri setuju sih. Sebab, dari pengalaman-pengalaman admin sendiri dan pengalaman-pengalaman temen-temen admin yang sudah pernah nonton 4D, 5D, 6D, dan 7D ; mereka berpendapat bahwa semuanya sama saja. Hanya beda di tambahan efek-efek yang lain. Itu pun jika film yang diputar menggunakan efek yang baru.

Nah, kalo yang di film 5D ini tambahan efeknya ialah menimbulkan bau. Misalnya, bau asap, bau air, dan lain-lain. Di samping itu, efek salju yang dikeluarkan benar-benar menyerupai salju yang turun dari langit-langit guys. Bisa dilihat pada gambar di atas. Sebab, menurut pendapat temen admin yang nonton film 4D, efek salju yang diberikan pada film 4D hanya berupa hawa dingin saja.

Nah dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa perbedaan yang mencolok antara kesemua dimensi tersebut adalah:
2D dan 3D : jika pada 2 Dimensi  kita seperti layaknya menonton DVD dirumah sedangkan 3 dimensi kualitas gambar nampak seperti nyata.
4D dan 5D : dari pengertian dan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa perbedaan yang mencolok dari teknologi 4d dan 5d hanya terdapat pada tambahan efek saja.

Oke mungkin itu saja penjelasan yang dapat penulis jelaskan, apabila ada kekurangan mohon dimaklumi akhir kata wassalamuallaikum warrahmatuwlahi wabarakatu.

 Sumber : Referensi 
                 Referensi

0 komentar: